Material Penyusun Handphone: Komponen Penting dan Proses Pembuatannya

handphone terbuat dari bahan apa

Temukan informasi mendalam tentang material penyusun handphone, komponen penting yang digunakan, serta proses pembuatannya. Pelajari bagaimana setiap elemen berkontribusi pada kinerja dan keberlanjutan perangkat, dari logam hingga plastik serta teknologi inovatif yang terlibat. Ide sempurna bagi yang ingin memahami lebih jauh dunia di balik gadget sehari-hari.

Komposisi Material Handphone

Handphone atau smartphone adalah perangkat modern yang menggabungkan berbagai unsur kimia dan material untuk menunjang fungsionalitas dan estetika. Beberapa bahan utama dalam pembuatan handphone meliputi layar, rangka, dan komponen kelistrikan yang dirancang dengan hati-hati agar dapat memberikan kinerja optimal dan daya tahan.

Layar

Layar handphone modern sering dibuat dari beberapa bahan dan teknologi, seperti OLED (Organic Light Emitting Diode) yang tidak memerlukan lampu latar karena setiap pikselnya mampu menghasilkan cahaya sendiri, membuatnya lebih efisien dalam konsumsi daya, terutama saat menampilkan warna hitam, karena piksel hitam benar-benar mati dan tidak memancarkan cahaya. Layar AMOLED, sebuah varian dari OLED, menawarkan kualitas warna yang cerah dan kontras yang luar biasa, serta keunggulan dalam hal ketipisan dan efisiensi energi, sehingga banyak digunakan pada hp kelas atas.

Layar smartphone dibuat dari kaca yang dikeraskan, memanfaatkan campuran alumina (Al₂O₃) dan silika (SiO₂) serta penguatan dari unsur kalium (K) untuk kekuatan ekstra. Lapisan konduktif seperti oksida timah indium (Indium Tin Oxide) memungkinkan layar berfungsi sebagai layar sentuh, salah satu fitur utama dalam sebuah smartphone.

Perusahaan seperti Corning dengan produknya Gorilla Glass adalah pelaku terbesar dalam industri layar tahan gores ini. Layar smartphone juga berkembang dengan teknologi OLED dan AMOLED, menawarkan warna dan responsivitas yang lebih baik.

Rangka/Casing

Handphone modern seringkali menggunakan variasi bahan untuk rangka atau casingnya. Menurut Gadgetaja, bahan-bahan yang umum digunakan termasuk aluminium, yang dikenal karena kekuatan dan ringannya, serta bahan kaca, seperti Corning® Gorilla® Glass Victus®+, yang digunakan pada beberapa model seperti Samsung Galaxy A55 5G untuk meningkatkan ketahanan terhadap kerusakan. Bahan plastik dan polikarbonat juga sering digunakan karena fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah.

Rangka atau casing handphone biasanya tersusun dari beberapa jenis material untuk kekuatan dan estetika:

  • Polimer: Menggunakan bahan seperti acrylonitrile butadiene styrene (ABS) dan polikarbonat, komposit dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
  • Logam: Termasuk aluminium (Al), magnesium (Mg), dan besi (Fe), terkenal karena ringannya serta ketahanannya.
  • Nikel: Digunakan untuk mengurangi interferensi elektromagnetik.

Rangka aluminium tidak hanya memberikan tampilan premium tetapi juga memiliki efek positif pada disipasi panas, yang sangat penting untuk performa smartphone.

Komponen Kelistrikan

Papan sirkuit pada smartphone menggunakan bahan semikonduktor seperti silikon, logam seperti tembaga, timah, perak, dan emas, serta unsur-unsur lain seperti yttrium, praseodymium, dan gadolinium. Menurut Royal Society of Chemistry, unsur kimia pada komponen smartphone menjadi semakin langka karena meningkatnya penggunaannya, persediaan yang terbatas, lokasinya di zona konflik, dan kurangnya daur ulang, sehingga diperkirakan sumber alami dari unsur kimia yang digunakan dalam ponsel akan habis dalam 100 tahun ke depan. Zat Kimia Dalam Smartphone

Papan sirkuit dalam smartphone adalah jantung elektroniknya yang menggunakan berbagai material:

  • Semikonduktor: Silikon menjadi bahan pilihan untuk pembuatan sirkuit.
  • Logam: Bahan penghantar listrik seperti tembaga (Cu), timah (Sn), perak (Ag), dan emas (Au) sering ditemukan dalam komponen mikroelektronik.
  • Unsur Rare Earth: Termasuk yttrium, praseodymium, dan gadolinium untuk fungsi tertentu seperti layar dan speaker.
  • Tantalum: Digunakan dalam mikrokapasitor penting untuk elektronik.

Produsen chip seperti Qualcomm dan Intel memimpin dalam inovasi pada bidang ini, meningkatkan kecepatan dan efisiensi prosesor dalam smartphone.

Speaker dan Mikrofon

Speaker dan mikrofon pada handphone terbuat dari beberapa bahan penting. Speaker, seperti yang dijelaskan di Liputan6.com, terdiri dari komponen seperti membran, kumparan, dan magnet. Membran ini berfungsi menyalurkan energi dan mengubahnya menjadi getaran yang menghasilkan suara, sementara kumparan dan magnet bekerja sama untuk menghasilkan medan magnet dan arus listrik yang diperlukan untuk proses ini. Mikrofon, di sisi lain, juga menggunakan prinsip serupa untuk mengubah suara menjadi sinyal elektrik, meskipun detail spesifiknya tidak disebutkan dalam sumber ini. Bahan-bahan seperti logam, plastik, atau composite sering digunakan dalam konstruksi speaker dan mikrofon untuk memastikan kinerja yang optimal.

Material untuk perangkat audio dalam smartphone, seperti speaker dan mikrofon:

  • Nikel: Selain untuk sirkuit, nikel juga berfungsi sebagai penyusun mikrofon.
  • Unsur Magnetik: Praseodymium, gadolinium, dan neodymium digunakan sebagai magnet pada speaker dan mikrofon.

Inovasi terbaru dalam suara stereo dan pengurangan kebisingan terus ditingkatkan oleh perusahaan seperti Dolby dan Harman Kardon.

Baterai

Baterai lithium-ion pada smartphone biasanya terbuat dari oksida katoda yang terbuat dari kobalt, nikel, mangan, atau besi campuran, seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia. Baterai ini memiliki kepadatan energi sekitar 150 Watt-jam per kilogram (Wh/kg), dan kepadatan energi ini telah meningkat sejak diperkenalkan pada awal 1990-an, namun perkembangan tersebut terkendala konstruksi dan kapasitas bahan kimianya.

Baterai smartphone modern yang biasa ditemukan adalah baterai ion litium, dengan penggunaan bahan lain yang berkembang:

  • Litium Kobalt Oksida: Material umum dalam baterai Li-ion.
  • Lithium Titanium Oxide (LTO): Digunakan dalam beberapa aplikasi khusus untuk karakteristik pengisian cepat.

Peningkatan dalam kapasitas dan kecepatan pengisian adalah fokus utama dengan peluncuran teknologi seperti fast charging dan pengisian daya nirkabel oleh perusahaan seperti Samsung dan Xiaomi.

Material Casing Tambahan

Material casing tambahan untuk handphone seringkali dibuat dari bahan seperti Thermoplastic Polyurethane (TPU) dan polycarbonate (PC), yang menawarkan proteksi yang baik. TPU lebih lembut dan fleksibel, sementara polycarbonate lebih rigid dan tahan lama, membuatnya ideal untuk mereka yang mencari kasus yang solid dan tahan lama tanpa menambahkan ketebalan atau bulk yang signifikan pada perangkat.

Untuk perlindungan ekstra dan gaya, ada beberapa jenis casing pelindung yang bisa dipilih:

Casing Silikon

Dibuat dari silikon, bahan ini dikenal lembut, elastis dan tipis, ideal untuk mencegah lecet pada bodi smartphone tanpa menambah ketebalan yang signifikan.

Casing Polikarbonat

Kuat dan transparan, banyak digunakan untuk ketahanannya terhadap benturan. Sifat ini juga didukung oleh biaya produksi yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan populer bagi banyak pengguna.

Hard Case

Terbuat dari bahan plastik fiber dan aluminium, casing ini efektif menghadapi benturan hebat, namun sebaiknya tidak terlalu sering dipasang dan dilepas untuk mencegah kerusakan pada ponsel.

Soft Case

Dibuat dari thermoplastic polyurethane, bahan ini tidak hanya elastis tetapi juga menawarkan perlindungan dari goresan untuk sebagian besar bodi ponsel.

Memilih bahan casing yang tepat tidak hanya meningkatkan perlindungan tetapi juga memberikan estetika spesifik sesuai selera pengguna, dan perusahaan terus berinovasi dalam hal teknologi pelapisan dan pilihan bahan. Handphone, pada akhirnya, menjadi perangkat multifungsi yang menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain yang terus berkembang.


Hatma
Hatma

Ir. Hatma Suryotrisongko - Author Profile

Leave a Reply

Your email address will not be published.